Fenomena Galauween

Assalamu’alaikum …

 

Lagi-lagi dunia ini dibuat sempit oleh pemikiran kita yang sudah terpojok atau tersudut dengan kata yang sering kita agungkan, yakni CINTA.

C = Cerita

I = Indah

N = Namun

T = Tiada

A = Arti

Di atas hanya sebuah pengungkapan dalam tanda kutip (“) bahwa cinta yang dilandasi bukan oleh orientasi ukhrawi, maka itu sama saja sebuah cerita indah tanpa arti. Tetapi sebaliknya, bila cinta dilandasi oleh sebuah orientasi ukhrawi, maka jangan sempitkan pemikiran kita dengan sebuah keputu-asaan dan kata menyerah untuk mendapatkan hakikat dari cinta sejati.

C = Cinta

I = Indah

N = Nan

T = Terbaik

A = Allah SWT

Sedikit memaksa memang (^_^), tapi setidaknya kita tidak perlu dibuat galau dengan segala urusan duniawi yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik dan bijak oleh komunikasi yang terjalin. Bukankah inilah hikmah dari  silaturahim?

Lihatlah, orang berbondong-bondong berlomba-lomba untuk mempersiapkan diri untuk agenda di pertengahan bulan Februari? Tidak perlu bertanya, ada apa di pertengahan bulan Februari karena kita sudah bisa menerka. Betapa jahilnya kita bila termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sudah mengetahuinya, namun masih saja melakukannya.

Semoga kegalauan ‘pertengahan Februari’ ini bisa menjadi sebuah parameter kita betapa krisis iman itu masih menjajah diri kita yang sebenarnya sudah diberikan kenikmatan yang luar biasa oleh Allah SWT.

Ini adalah negara demokrasi, tetapi alangkah bijaknya bila kita menerima segala pembenaran yang datang kepada kita tanpa perlu melihat siapa yang mengatakan, tetapi lihat dan dengarlah apa yang dikatakan.

Semua orang memang bebas untuk mengekspresikan kasih sayangnya kepada siapapun, tetapi lebih elok bila kita tidak menjahiliyahkan diri kita yang sebenarnya sudah keluar dari kubangan kehinaan seorang hamba.

Referensi : Ahad, Valentine dan Maulid Nabi