Seorang Mualaf itu bernama Roger Garaudy


Assalamu’alaikum …

Siang ini, tanpa sengaja ane membaca sebuah buku “Kiat Memikat Objek Dakwah” karangan Abbas As – Siisiy yang ada di perpustakaan ayahanda ane.

Ane langsung terpikat ketika sampai di sebuah halam yang berjudul Masuk Islamnya salah seorang apsukan Perancis yang sedang ditugaskan memerangi kaum muslimin di Aljazair pada tahun 1960 M.

Ane membacanya dan langsung mengetahui alasan sederhananya mengapa beliau memeluk agama Islam.

Ingin tahu lebih detail tentang beliau … ?? Yuk kita ulas bersama …

Siapa Roger Garaudy itu … ?

Roger Garaudy atau Ragaa (lahir 17 Juli 1913, di Marseille) adalah seorang Perancis, filsuf.  Seorang terkemuka komunis penulis, ia kemudian dikonversi ke Islam dan menulis buku-buku kontroversial karena secara radikal anti-Zionis posisi dan penyangkalan Holocaust.

Lahir untuk Katolik dan ateis orangtua, Garaudy dikonversi pada usia 14 dan menjadi seorang Protestan, tetapi akhirnya menjadi terkemuka Komunis. During World War II , Garaudy joined the French resistance, for which he was imprisoned in Djelfa , Algeria , as a prisoner of war of Vichy France . Selama Perang Dunia II, Garaudy bergabung dengan perlawanan Perancis, untuk itu ia dipenjarakan di Djelfa, Aljazair, sebagai tawanan perang dari Vichy Perancis. Di sinilah awal mula beliau memahami Islam.

Masuk Islamnya Roger Garaudy

Apa yang menjadikannya masuk Islam ?

Roger Garaudy bertutur :

“Saat itu saya termasuk dalam apsukan Perancis yang ditugaskan memerangi kaum muslimin Aljazair pada peristiwa pergolakan di Aljazair pada tahun 1960 M. Dalam peristiwa itu saya tertangkap sebagai tawanan kaum mujahidin Aljazair. Setelah keputusan diambil maka ditetapkan bahwa saya harus dihukum mati. Pemimpin mujahidin memberikan tugas kepada seorang mujahid dan memerintahkan agar hukuman itu dilakukan di atas bukit. Tatkala saya berada di atas bukit bersama seorang mujahid tadi, tanpa ada pengawalan, mujahid itu bertanya kepada saya, ‘Apakah Anda membawa senjata?’ Saya menjawab, ‘Tidak, saya tidak membawa senjata.’ Mujahid itu berkata, ‘Bagaimana mungkin saya membunuh orang yang tidak bersenjata?’ Kemudian saya dilepaskan.”

Garaudy bertutur lagi :

“Bertahun – tahun kejadian ini terus menggelitik hati saya. Kemudian saya mempelajari Islam sehingga menjadi gamblang pemahaman saya terhadap ajaran Islam. Kejadian ini sangat berperan dalam keislaman saya.”

Garaudy memeluk Islam pada tahun 1982, kemudian menulis bahwa “Kristus dari Paulus bukan Yesus dalam Alkitab,” dan juga membentuk kesimpulan ilmiah penting lainnya mengenai Lama dan Perjanjian Baru. As a Muslim, he adopted the name Ragaa and has become a prominent Islamic commentator and supporter of the Palestinian cause. Sebagai seorang Muslim, dia mengambil nama Ragaa dan telah menjadi komentator Islam terkemuka dan pendukung Palestina penyebabnya.

Garaudy telah menulis lebih dari 50 buku, terutama pada filsafat politik dan Marxisme. Dunia pun gempar dengan masuk Islamnya Roger Garaudy.

Setelah pengadilan dan keyakinan di Perancis, Garaudy dielu-elukan di dunia Muslim dan menerima substansial keuangan, politik dan dukungan publik. In the Islamic Republic of Iran , 160 members of the parliament signed a petition in Garaudy’s support. Dalam Republik Islam Iran, 160 anggota parlemen menandatangani petisi di Garaudy dukungan.  Pejabat senior Iran mengundangnya untuk Teheran dan diterima dengan hangat.  Para pemimpin Iran mengutuk Israel dan Barat untuk membawa Garaudy ke pengadilan. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dikutip Garaudy untuk karyanya dalam mengungkap Zionis“Nazi-seperti perilaku.”  Presiden Iran Mohammad Khatami Garaudy digambarkan sebagai “seorang pemikir” dan “beriman” yang dibawa ke pengadilan semata-mata untuk penelitian penerbitan yang “tidak menyenangkan ke Barat.” [2] [3]

Garaudy telah dipuji melalui Dunia Islam:

  • In June 1999, Jordanian intellectuals named Garaudy “the most important international cultural personality of the 20th century.” Pada Juni 1999, Yordania bernama Garaudy intelektual “yang paling penting kepribadian budaya internasional abad ke-20.”
  • Former Syrian Vice President Abdul-Halim Khaddam has called Garaudy “the greatest contemporary Western philosopher.” Mantan Suriah Vice President Abdul-Halim Khaddam telah disebut Garaudy “terbesar filsuf Barat kontemporer.”
  • Libyan leader Muammar al-Gaddafi has stated that Garaudy is “Europe’s greater philosopher since Plato and AristotleLibya pemimpin Muammar al-Gaddafi telah menyatakan bahwa Garaudy adalah “Eropa yang lebih besar filsuf sejak Plato dan Aristoteles.” [4]
  • Garaudy was awarded the King Faisal International Prize for Services to Islam . Garaudy dianugerahi Hadiah Internasional Raja Faisal untuk Layanan kepada Islam.
  • In February 2006, Hezbollah leader Hassan Nasrallah described Garaudy as “a great French philosopher.” Pada Februari 2006, Hizbullah leader Hassan Nasrallah Garaudy digambarkan sebagai “filsuf Perancis yang besar.” Nasrallah went on to praise Garaudy for exposing “alleged Jewish Holocaust in Germany” and stated that Garaudy “proved that this Holocaust is a myth.” Nasrallah melanjutkan untuk memuji Garaudy untuk mengungkap “dugaan Holocaust Yahudi di Jerman” dan menyatakan bahwa Garaudy “membuktikan bahwa Holocaust ini adalah sebuah mitos.” Nasrallah also criticized France for putting Garaudy on trial. Nasrallah juga mengkritik Perancis untuk meletakkan Garaudy diadili.

2 Comments Add yours

  1. walf berkata:

    Senang bisa berkunjung di sini. Kisah yang sangat menarik. Thanks sister, sukses selalu.

    1. u’r welcome …
      thx for visit … ^_^

Silakan meninggalkan jejakmu di sini ... ^_^