Assalamu’alaikum …
Ok. Sesuai dengan janji …
Sebelumnya, ane kayaknya mau polling dulu nih … antumers pilih mana antara materalistis atau realistis bila antumers ada di posisi seseorang yang lebih mengutamakan uang?
Materialistis itu memang julukan negatif tapi bisa jadi itu dibutuhkan mengingat zaman sekarang semua bisa dibeli dengan uang. Tinggal nunjuk, semua bisa terbeli.
Realistis itu memang harus mengingat hidup ini diwarnai dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan uang.
Jadi, kalau ada seseorang yang akan meminang antumers tanpa ada uang dalam artinya pas – pasan, apa antumers akan menerima.
“Ya, realistis sajalah … di dunia ini kita butuh uang untuk makan, belanja, dll … jadi yang memang harus dengan orang yang berkantong tebel … yang pas – pasan … jauh – jauh deh …”
Hmm …
Ane pribadi memang tidak memungkiri itu semua … tapi apa semua di nilai dengan uang?
Rezeki nggak akan ke tuker, mbak … mas … hehehe …
Kalo jodoh, terima apa adanya … dan jangan pernah mempermasalahkan uang sekalipun itu memang dibutuhkan.
Percaya kepada Allah SWT bahwa semua memiliki kadar masing – masing. Inget, Allah SWT itu adil … nggak mungkin tak ada balasan bila kita sudah bermujahadah … setuju … ????
Ane posting untuk sohib ane yang tengah bimbang menerima si calon karena ia masih tergolong orang yang realistis tadi …
Galz, uang emang penting tapi penting mana sama niatan tulusnya itu?
Hargailah dan jangan memandang ia rendah walaupun ia hanya punya sepeda butut untuk mengais rezekinya …
Tsiqah bahwa semuanya adalah yang terbaik …
Shaleh dan menempatkan dirimu di posisi kedua setelah – Nya adalah hal yang lebih mulia daripada uang semata …
realistis tapi tetep menempatkannya pada kehendak Allah
gtu Teh, lebih aman…hehehe ^^v
ok …
^_^
setuju …
Rezeki dah ada yng ngatur……………….kabar ukhti gimana?
alhamdulillah bi khair … ^_^
gimana kabar pesona muslim?
hmm …
aku juga kadang terjebak dengan pemikiran realistis.. namun banyak bukti di sepanjang perjalanan, rezeki yg tak disangka2, yg tak bisa diukur pke logika realistis, selalu ada.. alhamdulillah…
*yg masih berusaha tidak tenggelam dlm realistis duniawi*
^_^
sungguh bijaksana …
Memang sudah jamannya mbak. Orang keliru menafsirkan “rizki” dengan “money”. Padahal rizki itu apa yang kita makan, kita sandang dan kita gunakan. Mudah-mudahan saja banyak yang nyadar kalau hidup mencari rizki, bukan uang. Dan rizki yang dicari tentu yang halal, thoyyib dan berkah.
Salam Realistis.
ane ikut, kang …
^_^
semoga semua sadar akan itu …
mmang hrus kita akui kita hidup zaman skarang butuh uang, tpi untuk urusan rizki dan jodoh ga usah khawatir, Alloh pasti sudah menentukan jalannya… ga ada yg perlu di ragukan lagi… mantapkan hati, dan serahkan semua kepada Alloh….
setuju …
^_^
ane ikut kang arief … hehehe …
iya nih kang dedy ini…masa gadis dipanggil mas..ada ada aza…^__^
padahal icon’y kan jelas … ^_^
tapi nggak apa – apa koq … hehehe …
hadowh… kasian mas shafiqoh… eh mbak shafiqoh… cantik2 ko d pnggil mas… 🙂
wa’alaikumsalam …
afwan kang dedy … ane akhwat aliaz cewek …
jangan dipanggil “mas” dunkz …
^_^
Huakakakakakka!
Maap saya ketawa dulu… 😆 😆
Duh, kok bisa sih dipanggil “mas”…? Jelas2 ada gambar cewek di widget sebelah… 😆
Kalo saya, mungkin realistis. 🙂
dasar asop jelek …
^_^
awas kering tuh gigi … kebanyakan ketawa …
hehehe …
ok … realistis y? hhmmm…
Assalamu ‘alaikum mas,
Saya abis mampir di BLog mas, wahh.. sangat bagus dan bermanfaat apalagi seperti pemula kayak saya.
Dan betapa senangnya apabila mas, mau juga mampir di BLog saya yang sangat sederhana.. hehe 😀
Ini alamat blog saya http://baru2.net
Salam kenal,
Dedy Kasamuddin