Assalamu’alaikum …
Kekerasan lawan kekerasan, hasilnya perpecahan. Batu lawan batu, hasilnya pasti ada yang terbelah. Lain halnya jika batu diadu dengan tanah liat, pastilah menjadi lengket.
Inilah ilmu melawan kekerasan yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an, yakni dengan kelembutan atau keramahan serta kasih sayang.
Sahabat perlu bukti? Bayangkan saja ketika Sahabat sedang kesal atau marah, lalu berjumpa dengan orang bijaksana. ย Baru menatap wajahnya yang jernih dan cerah saja, hati kita sudah merasa lebih sejuk daripada sebelumnya. Belum lagi perhatian yang tulus serta keramahan tutur katanya yang berbobot akan membuat emosi kita semakin menurun. Bahkan, mungkin bisa berbalik menjadi orang yang menyesali perbuatannya.
Ada lagi cerita dari sebuah buku tentang kecerdasan emosi. Di dalam sebuah kereta ada seorang pemabuk. Pemabuk itu mulai membuat ulah dan membuat seorang ahli beladiri yang kebetulan satu gerbong, begitu geram. Bahkan, pemabuk itu mulai berani mengganggu seorang ibu dengan bayinya. Namun, sebelum ahli beladiri itu bertindak, seorang kakek kurus dengan ramah menghampiri sang pemabuk. Ia bersikap begitu sopan dan menjawab pertanyaan pemabuk dengan ramah meskipun sang pemabuk begitu ketus.
Yang menarik, lambat laun kemarahan si pemabuk menjadi reda. Bahkan, akhirnya mereka turun bersama di satu stasiun. Dan ketika kereta bergerak, dari jendela terlihat sang pemabuk berbadan besar itu duduk bersimpuh di samping kakek tua. Sungguh pelajaran berharga dari sebuah keramahan.
ininih, yang paling susah dilakukan.
yang bisa melakukannya pasti memiliki kebijakan dan kebajikan yang melimpah.
๐
๐
๐
Marah itu capek. ๐ฆ
makanya jangan marah2 ,,, ^_^