Assalamu’alaikum …

Kukatakan kepadanya, aku hanya ingin merangkai masa depan …
Kata-katanya yang masih kusimpan, begitu menenangkan … “Itu hanya masa lalu dan saatnya menatap masa depan.”
Kakak, ia memang bagian dari masa laluku … aku menghargai itu, semoga tiada niat lain selain hanya untuk meyakinkan diri ini dan silaturahmi …
Kakak, aku masih memegang ucapanmu bagaimana seharusnya kakak memperlakukan aku … semoga kakak bisa mengerti dan memahami serta bisa membaca sikapku kepadamu …
semoga kakak menyadari itu …
“Aku ingin mengenalmu lebih jauh melalui referensi yang telah kamu berikan kepadaku …”
*) “Menandakan bahwa aku begitu mengagumi dan menghargaimu …”
Semoga kakak tidak menyalah-artikannya ...

wah wah jadi ndak enak disebut ‘masa lalu’ 🙂
wah wah jadi ndak enak disebut ‘masa lalu’,, 🙂
it’s true … ^_^
jangan marah y bang …
duhh…si kakak kira2 mbaca gak ya? 😀
alhamdulillah sudah dibaca ma si kakak …
^_^
lemah lembutlah kepadanya
tapi jangan pula memanjakannya
tiada yang mudah bertemu
tiada pula yang memungkirinya
hmm … ^_^
smoga ane mengerti maksudmu …
*) thx k …