Assalamu’alaikum …
Pertanyaan itu kini ada di sini, di dada ini. Aku tak tahu untuk menjawab apa dan mengapa. Sesulit itukah prosesnya atau sesulit itukah untuk menjadi seorang penengah di antara keduanya?
Niat ini mungkin mulia, mungkin juga tidak. Mulia, karena ada ketulusan didalamnya dengan dibingkis oleh sebuah kata ikhlas untuk meredam ketegangan yang terjadi. Tidak, karena ketakutan yang nantinya justru akan membuat sebuah keputusan yang menyakitkan untuk sebelah pihak.
Tapi, bila tak disudahi akan berbuntut untuk adanya keregangan antara sebuah hubungan dengan sebuah ikatan. Terjalinnya kata maaf memang sulit, tapi bisakah tak menunjukku untuk menengahinya? Atau mungkin ini akan membuat tingkatan keimananku naik satu peringkat? Amin …
Ini sebuah ladang amal yang cukup basah, tapi … begitu berat untuk memihak keduanya dengan benteng keegoisan yang masih hangat di kepala keduanya. Terasakan olehku api yang nantinya akan menyulut semuanya pada perpecahan dan berefek domino di kedepannya.
Sebuah tantangan untukku menghadapinya.
Untuk memulai dari awal memang sulit. Tapi setelah mulai mencoba, hasilnya kita akan terus ingin untuk melakukannya. 🙂
^_^
sepakat …
untuk memulai memang selalu lama menimbang, tapi kalo udah menjadi suatu kebiasaan akan terasa sesalnya …
“Kenapa nggak dari dulu ya melakukan hal tersebut …?”
hehehe …
^_^
rapatnya jam 11 Wita.
^_^
ok … salam buat semua yang di sekolah ya, pak guru …
^_^
kadang kalau kita melihat sesuatu kayaknya begitu sulit, ap[i tak jarang setelah menghadapinya ternyata kita mampu
^_^
maacih buat supportnya …
acara rapat kenaikan kelas kok, jadi ga usah masuk, dirumah aja untuk siswa ^_^
owh gitu … ^_^
kok pak guru sempet ol c? kan lagi rapat … hmm … ^_^
cama2, makasih juga linknya
lama ngga mampir kesini setelah 2 minggu ngga ngeblog 🙂 apa kabar mba? mudah2an baik2 saja..
hmm, agak sulit mencerna apa yg sedang dihadapi oleh mba shafiqah sekarang, namun ikuti saja kata hati.. semoga tak ada kebakaran ya..
^_^
iya nih … lagi sibuk y, mbak … ?
btw, syukron udah nyempetin waktu ke cini …
smoga bsa melalui tantanganya… yakin aja mbak, smoga pilihan yg terbaik… 🙂
yuph … amin …
syukron y, kang ifien … ^_^
sesulit itukah ?…relatif, tapi biar bagaimana pun, bersikap dalam hidup ini mesti tegas, walau nantinya bisa di lapisi dengan kehalusan perilaku dan kata, tapi pengertiannya tetap yaitu tegas, lugas dan apa adanya, walau sakit diterima, inilah kenyataan dan hidup. Asal tidak keluar dari keyakinan yang ada dihati.
dari pada berlarut tidak ada kesudahan…………
^_^
sepakat … ane juga berharap semoga bisa bersikap seperti itu … insya allah …
^_^
syukron, pak guru …