Buah Bermuhasabah Diri Sejenak


Assalamu’alaikum …

^_^

Terasa terlahir kembali ketika ane memilih untuk sejenak bermuhasabah diri dalam rangka mencari jati diri yang juga dilatar-belakangi oleh krisis iman. Alhamdulillah, Allah SWT seolah mengetahui kegundahan hamba-Nya yang imut ini. Ane langsung mendapat sebuah pencerahan mengenai apa yang tengah ane rasakan beberapa hari ini.

Mengenai arti sebuah ketauhidan dalam diri.

Tugas pokok dari semua Rasul termasuk Nabi Muhammad SAW, Rasul terakhir dan pengikutnya adalah Bagaimana mentauhidkan Allah SWT dan bukan sekedar mempercayai “ada-Nya” atau “eksistensi-Nya” semata – mata.

Antara Tauhid dan Islam itu sendiri adalah ibarat dua sisi muka dari sebuah uang logam, yang tidak akan sah kalau tidak ada kedua sisinya itu.

Allah SWT pun telah memberikan nikmat kepada kita, diantaranya :

Kehidupan

Nikmat kehidupan diberikan kepada semua makhluk bahkan binatang dan tumbuh – tumbuhan. Nikmat kehidupan ini dilengkapi dengan prasarana untuk mempertahankannya berupa insting dan nafsu karena secara ilmiah kita wajib mempertahankan hidup sebagai nikmat Tuhan yang pertama.

Kemederkaan

Nikmat ini lebih tinggi nilainya dari nikmat yang pertama. Alasannya karena kemerdekaan hanya diberikan kepada manusia saja. Kemerdekaan ini dilengkapi dengan prasarana berupa akal yang digunakan untuk mencari ilmu. Nikmat inilah yang membuat manusia lebih tinggi derajatnya dari makhluk Tuhan lainnya.

Nikmat Hidayah Iman

Nikmat hidayah iman sama dengan nikmat Tauhid (meng-Esakan Allah), sebab orang yang beriman tidak beriman kecuali kepada Allah. Nikmat hidayah iman ini menyatu dengan kehidupan dan kemerdekaan karena hanya orang yang rohaninya berimanlah sebenarnya yang dapat disebut merdeka. Alasannya karena ia tidak merasa terpaksa untuk patuh dan taat kepada Allah.

Dari sini, ane langsung menyadari kesalahan.  Begitu banyak karunia dan nikmat yang senantiasa ane rasakan setiap detiknya di muka bumi ini tapi ane pun merasa tak pernah mensyukurinya. Mungkin inilah yang menjadi faktor utama kegundahan hati ane.

Mensyukuri nikmat di sini tidak selamanya dalam artinya beribadah, tapi ane belum bisa menjaga diri ane sendiri sehingga sering sekali menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan yang berakibat mendzalimi diri ane sendiri.

Akhi & Ukhti Fillah …

Percayalah bahwa sesungguhnya Allah SWT itu ternyata begitu dengan setiap hambanya bahkan lebih dekat dari urat nadi. Seandainya semua orang bersikap seperti ane (bermuhasabah diri) ketika dirundungi sebuah kegalauan, mungkin angka bunuh diri atau angka orang yang putus asa dapat berkurang. Paling tidak hidup menjadi nyaman dan merasa sayang bila dilewatkan dan diakhiri begitu saja.

backsound : Muhasabah Diri (EdCoustic) – – > Dijamin begitu mendengarkan akan menangis bombay … trust me … ^_^

Salam 4antum …

Shafiqah Adia Treest

7 Comments Add yours

  1. komenku masuk ga ya tadi..duuuhh..inetku super lelet..

  2. alhamdulillah udah refresh lagi…selamat berkarya…mudah2an hari2nya barokah…

    1. Shafiqah Treest berkata:

      Aminnn … syukron untuk doanya …

  3. aryadevi berkata:

    Alhamdulillah

    1. Shafiqah Treest berkata:

      ^_^

      alhamdulillah … syukron pak guru …

  4. ummufajrul07 berkata:

    Ukhti,,,postingnya bagus, bisa dong berbagi cara menulis yg baik & benar.

    1. Shafiqah Treest berkata:

      syukron ummu … ^_^

      hmm … insya allah ane akan berbagi dengan ummu … silakan email ane di quantum1809@gmail.com atau comment untuk pertanyaan … ^_^

Tinggalkan Balasan ke aryadevi Batalkan balasan