Pada mulanya …
Asal mula alam semesta ini selalu merupakan teka – teki. Para astronom sekarang sepakat dengan teori “Big – bang” atau ledakan maha dahsyat. Mereka beranggapan bahwa alam semesta ini dimulai sekitar 18.000 juta tahun yang lalu, dengan terjadinya ledakan maha dahsyat itu.
Pada saat menjelang ledakan maha dahsyat tadi, semua materi di alam semesta ini dimampatkan menjadi “atom super” yang sangat besar sekali. Sedangkan ledakan yang terjadi kemudian justru menghancurkannya menjadi kepingan – kepingan debu yang berserakan, beserta gas yang disemburkannya ke segala penjuru.
Dari bahan material inilah gugusan bintang, bintang – bintang dan planet – planet terbentuk. Tetapi kekuatan dari ledakan Maha Dahsyat itu terus ada. Dan alam sementara gugusan – gugusan bintangnya dimana – mana pun terus bercerai – berai.
Alam semesta yang senantiasa terus mengembang
Pada Tahun 1842, seorang ilmuwan Austria, Christian Dopler menunjukkan tentang mengapa suara dari benda – benda yang mendekat dan menjauh itu berbeda – beda. Gerakannyalah yang menyebabkan gelombang suara di depan benda yang bergerak itu menjadi tertindas. Sedangkan gelombang suara yang ada di belakangnya dapat lepas dari tindasan tersebut.
Hukum Dopler ini pun juga berlaku untuk cahaya. Gelombang cahaya dari bintang yang menjauh dapat terlepas dan menciptakan cahaya yang berwarna kemerah – merahan. Perubahan cahaya ini disebut